Senin, 19 Oktober 2015

KEKUASAAN

Kelompok Kamboja
Ami Nur Dianah (10513791 // http://sword27.blogspot.com)
Dinda Khairunissa (12513551 // dindakiirun.blogspot.com)
Khairunnisa Fadhilah (14513831 // https://khrnsf.wordpress.com)
Ni Komang Intan D.M (16513395 // http://komangintandm.blogspot.co.id)
Oktavia Sabiela (16513766 // oktaviasabiela.blogspot.co.id)


PENDAHULUAN
BAB 1
A.    KEKUASAAN

1.      Latar Belakang Masalah
Kekuasaan, Apa Itu Kekuasaan? kekuasaan secara umum adalah kemampuan seorang pelaku untuk memberikan pengaruh terhadap perilaku seseorang yang dikhendaki sehingga sesuai atau sama persis dengan keinginan orang atau si pelaku yang memiliki kekuasaan. Mengapa kekuasaan dapat mempenggaruhi kehidupan kita? Sebagai contoh, Kita sebagai makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat, pasti ada aturan yang terdapat didalamnya dan berpengaruh penting dalam kehidupan bermasyarakat. Supaya masyarakat dapat menuju ke arah yang lebih baik. Masyarakat diatur oleh orang-orang yang mempunyai kekuasaan. Misalnya pengguna jalanan umum di atur oleh polisi lalu lintas agar di setiap jalan, aman, tertib dan tidak mengalami kendala seperti kecelakaan atau kemacetan. Di jalan polisi lalu lintas sebagai pemegang kekuasaan, sehingga jika ada pengguna jalan yang melanggar, jika ada yang melanggar polisi tersebut bisa langsung menindak lanjuti orang tersebut. Sedangkan pengguna jalan sebagai orang yang menerima imbas dari kekuasaan, pengguna jalan yang menaati peraturan merupakan contoh penerima aturan dari kekuasaan. Perubahan perilaku yang dialami pengguna jalan merupakan apa yang diterima dari pemegang kekuasaan (polisi lalu lintas). Dalam penulisan ilmiah ini kami akan mengukapkan definisi tentang kekuasaan dan apa saja sumber-sumber kekuasaan.

2.      Rumusan Masalah
1.      Apa itu kekuasaan?
2.      Apa saja sumber dari kekuasaan?
3.      Apakah kekuasaan dapat mempengaruhi perilaku?

3.      Tujuan Masalah
Menambah pengetahuan tentang Kekuasaan yang berpengaruh dalam kehidupan.

PEMBAHASAN
BAB II
B.  Landasan Teori

1.                                                                Definisi Kekuasaan

Menurut Miriam Budiardjo (2002), kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku.

Menurut Ramlan Surbakti (1992) Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi.

Berikut merupakan definisi dari kekuasaan yang dikemukakan oleh para ahli. Terdapat dalam buku Thoha (2003: 92-93), yaitu :

Max Weber
Merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor di dalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan.

Walter Nord
Merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran, energi dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dari tujuan lainnya. Kekuasaan dipergunakan hanya jika tujuan-tujuan tersebut paling sedikit mengakibatkan perselisihan satu sama lain.

Rogers
Berusaha membuat jelas kekaburan istilah dengan merumuskan kekuasaan sebagai suatu potensi dari suatu pengaruh. Dengan demikian kekuasaan adalah suatu sumber yang bisa atau tidak bisa untuk dipergunakan. Penggunaan kekuasaan selalu mengakibatkan perubahan dalam kemungkinan bahwa seseorang atau kelompok akan mengangkat suatu perubahan perilaku yang diinginkan.

Abdul Muiz
Mengungkapkan bahwa Kekuasaan dapat didefinisikan sebagai suatu potensi pengaruh dari seorang pemimpin. Kekuasaan seringkali dipergunakan silih berganti dengan istilah pengaruh dan otoritas.
a.       Sumber – sumber kekuasaan
b.      Kekuasaan bersumber pada kedudukan
-       Kekuasaan formal/legal
-       Kekuasaan atas sumber dan ganjaran
-       Kendali atas hukuman
-       Kendali atau informasi
-       Kendali ekologik
c.       Kekuasaan bersumber pada kepribadian
-                    Keahlian atau keterampilan
-                    Persahabatan atau kesetiaan
-                    Kharisma
d.      Kekuasaan bersumber pada politik
-                    Kendali atas proses pembuatan keputusan
-                    Koalisi
-                    Partisipasi
-                    Institusional

2.      Sumber-sumber Kekuasaan Menurut French & Raven
French dan Raven mendefinisikan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh; dan pengaruh berdasarkan pada pengubahan psikologis. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi maupun dalam masyarakat terhadap orang lain. Konsep penting atas  dasar gagasan ini adalah bahwa kekuasaan merupakan pengaruh laten (terpendam), sedangkan pengaruh merupakan kekuasaan dalam kenyataan yang direalisasikan. French dan Raven mengidentifikasikan lima sumber basis kekuasaan.
a.       Kekuasaan Balas Jasa (reward power)
Kekuasaan ini memusatkan perhatian pada kemampuan untuk memberi ganjaran atau imbalan atas pekerjaan atau tugas yang dilakukan orang lain. Kekuasaan ini akan terwujud melalui suatu kejadian atau situasi yang memungkinkan orang lain menemukan kepuasan.

b.      Kekuasaan Paksaan (Coercive power)
Kekuasaan yang bertipe paksaan ini, lebih memusatkan pandangan kemampuan untuk memberi hukuman kepada orang lain. Tipe koersif ini berlaku jika bawahan merasakan bahwa atasannya yang mempunyai ‘lisensi’ untuk menghukum dengan tugas-tugas yang sulit, mencaci maki sampai kekuasaannya memotong gaji karyawan.

c.       Kekuasaan Sah (Legitimate power)
kekuasaan ini didasarkan pada satu hubungan ‘kesukaan’ atau liking, dalam arti ketika seseorang mengidentifikasi orang lain yang mempunyai kualitas atau persyaratan seperti yang diinginkannya. Dalam uraian yang lebih konkrit, seorang pimpinan akan mempunyai referensi terhadap para bawahannya yang mampu melaksanakan pekerjaan dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan atasannya.

d.      Kekuasaan Ahli (expert power)
Kekuasaan yang berdasar pada keahlian ini, memfokuskan diri pada suatu keyakinan bahwa seseorang yang mempunyai kekuasaan, pastilah ia memiliki pengetahuan, keahlian dan informasi yang lebih banyak dalam suatu persoalan.

e.       Kekuasaan Panutan (referent power)
Kekuasaan yang sah adalah kekuasaan yang sebenarnya (actual power), ketika seseorang melalui suatu persetujuan dan kesepakatan diberi hak untuk mengatur dan menentukan perilaku orang lain dalam suatu organisasi.

Kesimpulan :
kekuasaan dapat mempengaruhi perilaku, kekuasaan banyak terjadi didalam masyarakat seperti bos di suatu perusahaan dengan karyawan. mandor dan kuli. pemilik toko dengan pegawainya. dan masih banyak lagi. hal-hal tersebut banyak menggunakan kekuasaannya untuk mempengaruhi perilaku orang lain. sehingga orang lain mengikuti dan merubah sikap dan sifat untuk menjadi seperti yang orang lain inginkan.


Daftar Pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kekuasaan
Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan dalam Suatu Manajemen: Suatu Pendekatan Perilaku. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Winardi. 1990. Kepemimpinan dalam Manajemen. Bandung: Rineka Cipta.


Selasa, 13 Oktober 2015

PENGARUH PERILAKU



PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Apa sih artian dari kata mempengaruhi atau pengaruh? Mempengaruhi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang,benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”. Kalau kita simpulkan bisa diartikan sebagai sesuatu yang dapat berperan dalam hidup entah akan mengubah kehidupan dari setiap individu menjadi lebih baik atau buruk. Misal “anak-anak”pada masa kecil pun banyak hal yang dapat berpengaruh bagi sang anak dimasa depan, seperti apa pengalaman yang sudah mereka alami atau bagaimana lingkungan mereka dibesarkan serta peran orang tua dalam mengajarkan mereka arti kehidupan. Banyak faktor yang dapat menjadi pengaruh di kehidupan seseorang seperti halnya budaya atau adat yang terus berkembang disekitar kita, teknologi juga menjadi pengaruh penting di kehidupan sehari-hari.Banyak bentuk pengaruh di kehidupan kita dan sangatlah bervariasi kita sebagai masyarakat moderen tentunya diharuskan untuk dapat membedakan baik dan buruknya pengaruh yang kita terima. Pengaruh yang kita dapat juga akan berperan penting dalam membentuk kepribadian dan membuat bagaimana konsep berpikir serta pola persepsi yang kita dapat dari pengaruh sekitar.

Selasa, 06 Oktober 2015

Komunikasi

Kelompok Kamboja
  1. Ami Nur Dianah
  2. Dimas Aryo Anandito
  3. Dinda Khairunissa
  4. Khairunnisa Fadhilah
  5. Ni Komang Intan D.M
  6. Oktavia Sabiela
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Komunikasi merupakan interaksi sosial yang sering terjadi dikehidupan sehari-hari. Komunikasi banyak macamnya yaitu dengan cara menggunakan, simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafik dan lain-lain, yang dibuat untuk menginterpretasikan makna didalam lingkungannya dan disetujui oleh masyarakat (spanduk, koran, pamflet dll). Komunikasi juga merupakan proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) kepada individu lain. Komunikasi biasa dilakukan dengan cara verbal (berbicara, berpidato) atau nonverbal (tersenyum, menaikan bahu, menggelengkan kepala, melambaikan tangan dll). Komunikasi juga dilakukan secara langsung (tatap muka, melihat gerak gerik lawan bicara) dan tidak langsung (komunikasi media melalui video chatting, atau telfon).
1.2.Rumusan Masalah
  1. Pengertian dan Teori komunikasi
  2. Dimensi-dimensi dalam Komunikasi
1.3.Tujuan Masalah
Dapat memahami dan menjelaskan definisi komunikasi, dimensi-dimensi komunikasi yang meliputi Isi, Kebisingan, Jaringan dan Arah.
BAB II
PEMBAHASAN
  1. Pengertian Komunikasi
Kalau kita membahas lebih lanjut apa itu komunikasi. Komunikasi berasal dari bahasaLatin, ”comunicare”, artinya “to make common” – membuat kesamaan pengertian, kesamaan persepsi. Akar kata Latin lainnya “communis” atau “communicatus” atau “common” dalam bahasa Inggris yang berarti “sama”, kesamaan makna (commonness). Ada juga akar kata Latin ”communico” yang artinya membagi. Maksudnya membagi gagasan, ide, atau pikiran.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) mengartikan komunikasi sebagai ”Pengiriman dan pemerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami”.
The Oxford English Dictionary mengartikan komunikasi sebagai “The imparting, conveying, or exchange of ideas, knowledge, information, etc.“ (Pemberian, penyampaian, atau pertukaran ide, pengetahuan, informasi, dsb).
Komunikasi menurut beberapa para ahli, Diantaranya :
Harold D. Lasswell
Sebagaimana  dikutip oleh Sendjaja (1999: 7) cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut : who say what in which Channel To Whom With What Effect ? (siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan efek bagaimana ?
E.O. Wolman
  1. Penyampaian perubahan energi dari suatu tempat ke tempat lain seperti dalam system saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.
  2. Penyampaian atau penerimaan signal atau pesan oleh organisme.
  3. Pesan yang disampaikan.
Lewin
Pengaruh satu wilayah pesona pada wilayah pesona yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan pada wilayah lain.
Gode (1969 :5)
Komunikasi adalah  suatu proses yang membuat kebersamaan bagi dua atau lebih yang semula monopoli oleh satu atau beberapa orang.
Evertt m. Rogers dan Lawrence Kincaid (1981; 18)
Komunikasi adalah suatu  proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam.
  1. Dimensi Komunikasi
Dimensi-dimensi komunikasi meliputi :
1) Isi
Isi adalah apa yang dibicarakan dalam komunikasi antara satu orang dengan orang yang lain atau bahkan lebih. Hal ini sering terjadi dalam masyarakat misal dalam hal jual-beli dipasar terdapat pesan/rangsangan (stimulus) antara dua atau lebih individu yang menyatakan pendapatnya.
2) Kebisingan
Kebisingan adalah tinggi rendahnya suara yaang terdengar dalam melakukan komunikasi. Seperti suara ketika memasuki waktu solat melalui gema adzan.
3) Jaringan
Jaringan adalah sejauh mana seseorang meluaskan jangkauan informasinya dalam melakukan komunikasi. Diantaranya ada komunikasi yang bergantung  pada (jaringan satelit). Tak perduli seberapa jauh jarak antara setiap individu.
4) Arah
Komunikasi terdiri dari 2 macam arah yaitu :
  • Komunikasi satu arah adalah hanya ada satu orang berbicara menyampaikan infomasi untuk satu orang atau lebih contohnya: iklan, promosi produk tertentu, atau guru yang sedang mengajar dikelas.
  • Komunikasi 2 arah adalah adanya interaksi antara satu orang menyampaikan informasi satu orang atau lebih juga ikut berbicara sehingga terciptanya interaksi untuk menyampaikan beberapa informasi. Misal : interaksi antara setiap mahasiswa yang melakukan diskusi didalam kelas.
Daftar Pustaka
Wiryanto, 1989. Pengantar ilmu Komunikasi. Grasindo Gramdia widjasarana Indonesia : Jakarta Nawangsari, Sri. 1997. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Gunadarma