Kelompok Kamboja
Ami Nur Dianah (10513791
// http://sword27.blogspot.com)
Dinda Khairunissa (12513551
// dindakiirun.blogspot.com)
Khairunnisa Fadhilah
(14513831 // https://khrnsf.wordpress.com)
Ni Komang Intan D.M
(16513395 // http://komangintandm.blogspot.co.id)
Oktavia Sabiela (16513766
// oktaviasabiela.blogspot.co.id)
PENDAHULUAN
BAB 1
A. KEKUASAAN
1. Latar
Belakang Masalah
Kekuasaan, Apa Itu Kekuasaan? kekuasaan secara umum adalah
kemampuan seorang pelaku untuk memberikan pengaruh terhadap perilaku seseorang yang dikhendaki sehingga sesuai atau sama persis
dengan keinginan orang atau si pelaku yang memiliki kekuasaan. Mengapa kekuasaan dapat mempenggaruhi
kehidupan kita? Sebagai contoh, Kita sebagai makhluk sosial yang hidup dalam
masyarakat, pasti ada aturan yang terdapat didalamnya dan berpengaruh penting
dalam kehidupan bermasyarakat. Supaya masyarakat dapat menuju ke arah yang
lebih baik. Masyarakat diatur oleh orang-orang yang mempunyai kekuasaan.
Misalnya pengguna jalanan umum di atur oleh polisi lalu lintas agar di setiap
jalan, aman, tertib dan tidak mengalami kendala seperti kecelakaan atau
kemacetan. Di jalan polisi lalu lintas sebagai pemegang kekuasaan, sehingga
jika ada pengguna jalan yang melanggar, jika ada yang melanggar polisi tersebut
bisa langsung menindak lanjuti orang tersebut. Sedangkan pengguna jalan sebagai
orang yang menerima imbas dari kekuasaan, pengguna jalan yang menaati peraturan
merupakan contoh penerima aturan dari kekuasaan. Perubahan perilaku yang
dialami pengguna jalan merupakan apa yang diterima dari pemegang kekuasaan
(polisi lalu lintas). Dalam penulisan ilmiah ini kami akan mengukapkan definisi
tentang kekuasaan dan apa saja sumber-sumber kekuasaan.
2. Rumusan
Masalah
1.
Apa
itu kekuasaan?
2.
Apa
saja sumber dari kekuasaan?
3.
Apakah
kekuasaan dapat mempengaruhi perilaku?
3. Tujuan
Masalah
Menambah pengetahuan tentang Kekuasaan yang berpengaruh
dalam kehidupan.
PEMBAHASAN
BAB II
B.
Landasan Teori
1.
Definisi
Kekuasaan
Menurut Miriam
Budiardjo (2002), kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk
memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari
pelaku.
Menurut Ramlan
Surbakti (1992) Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk
berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi.
Berikut merupakan
definisi dari kekuasaan yang dikemukakan oleh para ahli.
Terdapat dalam buku Thoha (2003: 92-93), yaitu :
Max Weber
Merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemungkinan yang membuat seorang
aktor di dalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk
melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan.
Walter Nord
Merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran,
energi dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara
jelas dari tujuan lainnya. Kekuasaan dipergunakan hanya jika tujuan-tujuan
tersebut paling sedikit mengakibatkan perselisihan satu sama lain.
Rogers
Berusaha membuat jelas kekaburan istilah dengan merumuskan kekuasaan
sebagai suatu potensi dari suatu pengaruh. Dengan demikian kekuasaan adalah
suatu sumber yang bisa atau tidak bisa untuk dipergunakan. Penggunaan kekuasaan
selalu mengakibatkan perubahan dalam kemungkinan bahwa seseorang atau kelompok
akan mengangkat suatu perubahan perilaku yang diinginkan.
Abdul Muiz
Mengungkapkan bahwa Kekuasaan dapat didefinisikan sebagai suatu potensi
pengaruh dari seorang pemimpin. Kekuasaan seringkali dipergunakan silih
berganti dengan istilah pengaruh dan otoritas.
a.
Sumber – sumber
kekuasaan
b.
Kekuasaan
bersumber pada kedudukan
-
Kekuasaan
formal/legal
-
Kekuasaan atas
sumber dan ganjaran
-
Kendali atas
hukuman
-
Kendali atau
informasi
-
Kendali
ekologik
c.
Kekuasaan
bersumber pada kepribadian
-
Keahlian atau
keterampilan
-
Persahabatan
atau kesetiaan
-
Kharisma
d.
Kekuasaan
bersumber pada politik
-
Kendali atas
proses pembuatan keputusan
-
Koalisi
-
Partisipasi
-
Institusional
2. Sumber-sumber
Kekuasaan Menurut French & Raven
French dan Raven mendefinisikan
kekuasaan berdasarkan pada pengaruh; dan pengaruh berdasarkan pada pengubahan
psikologis. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam
organisasi maupun dalam masyarakat terhadap orang lain. Konsep penting
atas dasar gagasan ini adalah bahwa kekuasaan merupakan pengaruh laten
(terpendam), sedangkan pengaruh merupakan kekuasaan dalam kenyataan yang
direalisasikan. French dan Raven mengidentifikasikan lima sumber basis
kekuasaan.
a. Kekuasaan
Balas Jasa (reward power)
Kekuasaan
ini memusatkan perhatian pada kemampuan untuk memberi ganjaran atau imbalan
atas pekerjaan atau tugas yang dilakukan orang lain. Kekuasaan ini akan
terwujud melalui suatu kejadian atau situasi yang memungkinkan orang lain
menemukan kepuasan.
b. Kekuasaan
Paksaan (Coercive power)
Kekuasaan
yang bertipe paksaan ini, lebih memusatkan pandangan kemampuan untuk memberi
hukuman kepada orang lain. Tipe koersif ini berlaku jika bawahan merasakan
bahwa atasannya yang mempunyai ‘lisensi’ untuk menghukum dengan tugas-tugas
yang sulit, mencaci maki sampai kekuasaannya memotong gaji karyawan.
c. Kekuasaan
Sah (Legitimate power)
kekuasaan
ini didasarkan pada satu hubungan ‘kesukaan’ atau liking, dalam arti ketika
seseorang mengidentifikasi orang lain yang mempunyai kualitas atau persyaratan
seperti yang diinginkannya. Dalam uraian yang lebih konkrit, seorang pimpinan
akan mempunyai referensi terhadap para bawahannya yang mampu melaksanakan
pekerjaan dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan atasannya.
d. Kekuasaan
Ahli (expert power)
Kekuasaan
yang berdasar pada keahlian ini, memfokuskan diri pada suatu keyakinan bahwa
seseorang yang mempunyai kekuasaan, pastilah ia memiliki pengetahuan, keahlian
dan informasi yang lebih banyak dalam suatu persoalan.
e. Kekuasaan
Panutan (referent power)
Kekuasaan yang
sah adalah kekuasaan yang sebenarnya (actual power), ketika seseorang melalui
suatu persetujuan dan kesepakatan diberi hak untuk mengatur dan menentukan
perilaku orang lain dalam suatu organisasi.
Kesimpulan :
kekuasaan dapat mempengaruhi perilaku, kekuasaan banyak terjadi didalam
masyarakat seperti bos di suatu perusahaan dengan karyawan. mandor dan kuli.
pemilik toko dengan pegawainya. dan masih banyak lagi. hal-hal tersebut banyak
menggunakan kekuasaannya untuk mempengaruhi perilaku orang lain. sehingga orang
lain mengikuti dan merubah sikap dan sifat untuk menjadi seperti yang orang
lain inginkan.
Daftar Pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kekuasaan
Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan dalam Suatu
Manajemen: Suatu Pendekatan Perilaku. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Winardi. 1990. Kepemimpinan dalam Manajemen.
Bandung: Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar