Ami Nur Dianah
Dinda Khairunissa
Khairunnisa Fadhilah
Ni Komang Intan D.M
Oktavia Sabiela
REVIEW FILM DIVERGENT
Cerita dari film
‘Divergent’ sendiri adalah tentang dunia (dalam bentuk kota Chicago) di masa
depan dimana umat manusia dibagi menjadi 5 (lima) faksi berdasarkan sifat
alamiahnya yaitu Dauntless (The Brave), Amity (The Peacefull), Candor (The
Honest), Erudith (The Intelligent) dan Abnegation (The Selfless).
Namun tidak semua orang cocok dengan ke-5 faksi tersebut, ada orang-orang tertentu
yang punya sifat lebih dari satu faksi. Mereka dinamakan Divergent.
Masalahnya Divergent itu dianggap mengancam, berbahaya dan harus
dimusnahkan. Dan ketika proses tes pemilihan faksi dilakukan, Beatrice
Prior atau Tris (Shailene Woodley) menemukan dirinya adalah seorang Divergent.
Tris adalah
seorang divergent, tetapi ia memilih
faksi dauntless atau pemberani. Tris mengetahui salah satu instrukturnya adalah
seorang divergent juga yaitu Four. Tris
dan Four berusaha bertahan hidup di tengah persaingan antara faksi yang ingin
menyingkirkan para divergent terutama menegakkan keadilan dari Erudite yang
dipimpin oleh seorang jenius dan berbahaya, Jeanine Matthews. Ia mengusahakan
faksinya menjadi faksi yang paling besar. Jeanine Matthews adalah wakil faksi
Erudite. Ia membuat beberapa kebohongan tentang Faksi Abnegation. Taktik ini
membuat orang meragukan Abnegation. ternyata ada semacam konspirasi antara
Dauntless dan faksi Erudite yang dipimpin Jeaniene (Kate
Winslet) buat ngehancurin Abnegation. Jeanine menciptakan sebuah serum
atau cairan yang akan memungkinkan dia untuk mengontrol orang dan membunuh
Abnegatio, karena ia tahu bahwa Divergent tidak akan terpengaruh dengan serum
tersebut. Akhirnya ia membuat serum yang kedua, dimana akan diberikan kepada
Four. Jeanine termotivasi melakukan ini karena ia tahu tentang kebenaran faksi
dan tidak ingin kembali ke dunia, melainkan ia ingin tinggal di faksi Erudite
dan dan mengontrol orang-orang sehingga tidak akan pernah meninggalkan kota dan
ia sangat ingin faksinya sangat berhasil.
ANALISI FILM
Menurut analisis
kami, film ini berkaitan dengan kepemimpinan yaitu teori sifat dan perilaku.
Dalam teori
sifat menyarankan beberapa syarat yang harus dimiliki pemimpin yaitu: kekuatan
fisik dan susunan syaraf, penghayatan terhadap arah dan tujuan, antusiasme,
keramah tamahan, integritas, keahlian teknis, kemampuan mengambil keputusan,
intelegensi, ketrampilan memimpin, dan kepercayaan.
Dalam film ini
sangat menunjukan bahwa seorang pemimpin dari satu faksi harus kuat fisiknya
untuk bertarung dengan faksi lain dan harus memiliki intelegensi, keterampilan,
kepercayaan pada faksinya masing-masing, Tris di faksi dauntless harus berani
dan kuat untuk mempertahankan faksinya.
Dalam teori
perilaku harus memiliki sifat , yaitu :
- Otoriter: kemampuan mempengaruhi
orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan oleh pimpinan.
- Demokratis:
kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan oleh pimpinan dan bawahan secara bersama-sama.
- Kebebasan:
kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan dan diserahkan pada bawahan.
Dalam film ini menunjukan bahwa instruktur Tris (Four)
sangat otoriter kepada Tris agar ia bisa mempertahankan faksinya dan
mengalahkan faksi lain, menunjukan juga sifat demokratis dan kebebasan .
Teman-teman satu faksinya pun mempengaruhi agar Tris dapat menyelesaikan
misinya untuk mempertahankan faksi dan memenangkan faksinya dan di film itu
juga menunujukan kebebasan kita untuk memilih bekerjasama dengan faksi tersebut
apa ia akan terbuang menjadi non faksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar