Sejarah
Terapi keluarga
Penelitian
mengenai terapi keluarga dimulai pada tahun 1950-an oleh seorang Antropologis
bernama Gregory Bateson yang meneliti tentang pola komunikasi pada keluarga
pasien skizofrenia di Palo Alto,California. Penelitian ini
menghasilkan 2 konsep mengenai terapi dan patologi keluarga, yaitu :
- The double bind (ikatan ganda), dalam terapi keluarga, munculnya gangguan terjadi saat salah satu anggota membaik tetapi anggota keluarga lain menghalang-halangi agar keadaan tetap stabil
- Family homeostasis (kestabikan keluarga), bagaimana keluarga menjaga kestabilannya ketika terancam.Oleh karena itu, untuk meningkatkan fungsi anggota keluarga maka sistem dalam keluarga musti dipengaruhi dengan melibatkan seluruh anggota keluarga bukan individual/perorangan.
Konsep
Terapi Keluarga
Terapi keluarga
adalah model terapi yang bertujuan mengubah pola interaksi keluarga sehingga
bisa membenahi masalah-masalah dalam keluarga (Gurman, Kniskern & Pinsof,
1986).
Teori keluarga
memiliki pandangan bahwa keluarga adalah fokus unit utama. Keluarga inti secara
tradisional dipandang sebagai sekelompok orang yang dihubungkan oleh ikatan
darah dan ikatan hukum. Fungsi keluarga adalah sebagai tempat saling bertukar
antara anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional setiap
individu.
Terapi keluarga
sering dimulai dengan fokus pada satu anggota keluarga yang mempunyai
masalah.Khususnya, klien yang diidentifikasi adalah remaja laki-laki yang sulit
diatur oleh orang tuanya atau gadis remaja yang mempunyai masalah makan.
Sesegara mungkin, terapis akan berusaha untuk mengidentifikasi masalah keluarga
atau komunikasi keluarga yang salah, untuk mendorong semua anggota keluarga
mengintrospeksi diri menyangkut masalah yang muncul. Tujuan umum terapi
keluarga adalah meningkatkan komunikasi karena keluarga bermasalah sering
percaya pada pemahaman tentang arti penting dari komunikasi
(Patterson, 1982).
Terapi dimulai
dengan fokus pada masalah yang dialami pasien dalam keluarga dan kemudian
anggota keluarga menyampaikan/memberikan kontribusi masing-masing. Terapis
bertugas untuk mendorong seluruh anggota keluarga untuk mau terasa terlibat
dalam masalah yang ada bersama-sama.
Terapis keluarga
biasa dibutuhkan ketika :
1. Krisis
keluarga yang mempengaruhi seluruh anggota keluarga
2. ketidak
harmonisan seksual atau perkawinan
3. konflik
keluarga dalam hal norma atau keturunan
Unsur – Unsur
Terapi Keluarga
Pertama adalah
kausalitas sirkular, artinya peristiwa berhubungan dan saling bergantung bukan
ditentukan dalam sebab satu arah–efek perhubungan. Jadi, tidak ada anggota
keluarga yang menjadi penyebab masalah lain; perilaku tiap anggota tergantung
pada perbedaan tingkat antara satu dengan yang lainnya.
Prinsip kedua,
ekologi, mengatakan bahwa system hanya dapat dimengerti sebagai pola
integrasi, tidak sebagai kumpulan dari bagian komponen. Dalam system keluarga,
perubahan perilaku salah satu anggota akan mempengaruhi yang lain.
Prinsip ketiga
adalah subjektivitas yang artinya tidak ada pandangan yang objektif terhadap
suatu masalah, tiap anggota keluarga mempunyai persepsi sendiri dari masalah
keluarga.
Tujuan Terapi
Keluarga
Tujuan pertama
adalah menemukan bahwa masalah yang ada berhubungan dengan keluarganya,
kemudian dengan jalan apa dan bagaimana anggota keluarga tersebut ikut
berpartisipasi.
Pendekatan
Terapi Keluarga
1. Network
therapy
Secara logika, terapi keluarga adalah perluasan dari simultan dengan
semua yang tersedia dari system kekeluargaan, teman, dan tetangga
serta siapa saja yang berkepentingan untuk memupuk rasa kekeluargaan (
Speck and Attneave, 1971).
2. Multiple-impact
therapy
Multiple-impact therapy biasanya dapat membantu remaja
pada saat mengalami krisis situasi (
MacGregor et al.,1964 ). Tujuan dari terapi adalah untuk reorganisasi
sistem keluarga sehingga dapat terhindar dari malfungsi. Diharapkan sistem
keluarga menjadi lebih terbuka dan adaptif, untuk itu terus dilakukan followup.
3. Multiple-
family and multiple- couple group therapy
Masa kegiatan kelompok keluarga selanjutnya menimbulkan suatu keadaan yang biasa untuk membantu masalah emosional
( e.g., Laqueur, 1972
). Model ini, partisipan tidak dapat memeriksa satu persatu dengan mentransaksi keluarga kecil mereka tetapi mengalami simultan mengenai masalah ekspresi oleh keluarga dan pasangan suami istri.
Dengan demikian, terapi kelompok ini dapat menunjang pemikiran pada pasangan suami istri.
DAFTAR PUSTAKA
Becvar, Dorothy S.
Becvar, Raphael J. 1976.Family Teraphy ( A systematic Intregation). Adivision
of Simon & Schester,
Inc. Needham Height; Massachusetts.
Korchin, Sheldon J.
1976.Modern Clinical Psychology. Basic Books, Inc. Publishers: New York.
Nietzel, Michael. 1998. Introduction To
Clinical Psychology. Simon & Schuster / Aviacom
Company. UpperSaddle River: New Jersey.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar